HIV/AIDS LANJUTAN
Komplikasi HIV dan AIDS yang berupa infeksi
Salah satu bahaya serius yang mengintai orang HIV dan AIDS (ODHA) adalah macam-macam infeksi yang dinamakan dengan infeksi oportunistik.
Disebut oportunistik karena berbagai macam mikroba penyebab infeksi (termasuk bakteri, jamur, parasit, dan virus lainnya) muncul mengambil kesempatan selagi daya tahan tubuh sedang lemah-lemahnya.
Pasalnya dalam keadaan normal, kuman penyebab penyakit akan dapat mudah dilawan oleh sistem imun. Namun karena jumlah sel CD4 sudah sangat minim, tubuh akan kesulitan memberantas infeksinya. Pada beberapa kasus, infeksi oportunistik dapat mulai terjadi ketika jumlah sel CD4 berada di kisaran sekitar 500.
Komplikasi HIV/AIDS ini tidak dapat dilawan dengan mudah sehingga makin menurunkan kondisi kesehatan penderita dengan cepat.
Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang rentan menyerang orang dengan HIV dan AIDS:
1. Candidiasis
Candidiasis adalah komplikasi HIV/AIDS berupa infeksi jamur yang menyebabkan timbulnya lapisan putih tebal pada kulit, kuku, serta selaput lendir seperti mulut, vagina atau penis, dan kerongkongan.
Bahaya candidiasis sebagai komplikasi HIV dan AIDS ialah infeksi ini dapat cepat menyebar ke organ tubuh lain jika tidak diobati.
2. Infeksi jamur pada paru
Berbagai macam infeksi paru dapat menjadi salah satu bahaya dari HIV/AIDS yang umum terjadi. Ambil contoh Coccidioidomycosis. Infeksi jamur yang menyerang paru-paru ini dapat muncul ketika ODHA menghirup udara mengandung spora jamur di daerah beriklim panas dan kering.
Jenis infeksi paru lainnya yang dapat menjadi komplikasi HIV/AIDS adalah cryptococcosis. Cryptococcosis pada akhirnya dapat menyebabkan pneumonia. Infeksi tersebut kemudian dapat menyebar ke otak dan menyebabkan pembengkakan. Infeksi cryptococcosis juga bisa memengaruhi tulang, kulit, dan saluran kemih.
Bahaya HIV/AIDS pada paru juga bisa memicu infeksi jamur Histoplasma capsulatum dan pneumocystis carinii pneumonia (PCP). Dua jenis infeksi ini sama-sama dapat memicu komplikasi berupa pneumonia pada orang dengan HIV/AIDS.
Pengidap HIV delapan kali lebih berisiko untuk dirawat di rumah sakit karena komplikasi pneumonia dibanding dengan orang sehat. Maka dari itu, orang dengan HIV dan AIDS harus mendapatkan vaksin antipneumonia untuk mencegah bahaya lain yang lebih mengancam.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh keluarga bakteri Mycobacterium avium complex. Ada dua jenis bakteri yang mask dalam keluarga ini, yaitu Mycobacterium avium dan Mycobacterium intracellulare.
Bahkan pada kenyataannya, hampir semua penderita HIV sudah memiliki bakteri TB dalam tubuhnya meski belum tentu aktif. Bakteri TB pada ODHA lebih cepat menjadi aktif dan sulit diobati dibanding pada orang sehat.
Itu kenapa setiap ODHA harus menjalani tes TB sedini mungkin untuk mengetahui berapa besar risikonya.
4. Infeksi parasit pada pencernaan
Seiring melemahnya sistem imun, parasit dapat pula menginfeksi dan menyerang pencernaan. Beberapa contoh infeksi parasit yang dapat menjadi bahaya bagi pengidap HIV/AIDS adalah cryptosporidiosis dan isosporiasis.
Dua jenis infeksi ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan/atau minuman yang terkontaminasi parasit. Cryptosporidiosis disebabkan oleh parasit Cryptosporidium yang menyerang usus, sementara isosporiasis disebabkan oleh protozoa Isospora belli.
Baik cryptosporidiosis dan isosporiasis sama-sama menyebabkan demam, muntah, dan diare parah. Pada pengidap HIV/AIDS, komplikasi penyakit ini dapat sampai menyebabkan berat badan turun drastis. Pasalnya, organisme tersebut menginfeksi sel-sel yang melapisi usus kecil dapat menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik.
5. Herpes simplex (HSV)
Memiliki HIV/AIDS dapat meningkat risiko Anda mengalami penyakit kelamin menular lain, seperti herpes, yang juga sama bahaya bagi kesehatan.
Herpes adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). Pada orang dengan HIV dan AIDS, komplikasi herpes tidak hanya berupa pembentukan kutil kelamin tapi juga risiko pneumonia dan kanker serviks.
6. Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
PML adalah infeksi virus langka yang dapat menjadi bahaya HIV dan AIDS. PML menyerang sistem saraf pusat di otak, ditandai oleh pembentukan lesi luas akibat infeksi oleh papovavirus.
Komplikasi dari bahaya HIV/AIDS ini dapat menyebabkan kebutaan, gangguan mental, dan lumpuh.
7. Salmonella septicemia
Salmonella merupakan infeksi yang bisa didapat lewat konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhii (Salmonella tp). Infeksi salmonella dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah-muntah, dan diare.
Pada pengidap HIV dan AIDS, bahaya dari infeksi ini dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah disebut salmonella septicemia.
Septikemia adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah. Ketika sudah sangat parah, bakteri Salmonella dalam darah dapat menginfeksi seluruh tubuh dalam satu waktu.
Syok akibat salmonella septicemia dapat berakibat fatal.
8. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah komplikasi HIV/AIDS yang disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii.
Toksoplasmosis bahaya bagi pengidap HIV dan AIDS karena sangat mudah berkembang di dalam tubuh yang sistem kekebalannya lemah.
Parasit tersebut dapat menginfeksi tidak hanya mata dan paru pengidap HIV, tapi juga bahaya bagi jantung, hati, hingga otak.
Komplikasi HIV dan AIDS berupa infeksi toksoplasma yang menyerang mata akan menimbulkan bercak putih kekuningan atau abu-abu terang pada badan bening mata (humor vitreous) yang membuat penglihatan terganggu.
Ketika infeksi parasit toxoplasma sudah mencapai otak, toksoplasmosis dapat menyebabkan kejang.
Selain dari kotoran hewan, parasit toxoplasma ini juga bisa berasal dari makan daging merah dan dan daging babi yang dimasak kurang matang.
Uraian di atas merupakan bahaya dari HIV/AIDS, cara penularannya akan di uraiakn di bawah ini:
- Hubungan Seksual dengan seseorang yang mengidap HIV/AIDS, hubungan ini bisa homoseksual maupun heteroseksual
- Alat sunti bisa berua jarum suntik atau alat tusuk lainnya, seperti saat kita melakukan akupuntur jika jarumnya tidak steril dan sudah tercemar oleh HIV maka kemungkinan kita bisa terinfeksi.
- Ibu yang sedang hamil dan mengidap HIV akan menularkan kepada anak yang dikandungnya.
- https://hellosehat.com/seks/hivaids/bahaya-komplikasi-hiv-aids/#gref
- Sumaryoto dan Soni, 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud